'Sebagian manusia ada yang lahir dalam keadaan iman, hidup dalam keimanan tetapi mati dalam kekafiran".
Dalam suatu perjalanan sebuah kapal dagang yang berkeliling ke beberapa pulau, terdapat seorang pemuda yang bernama Somad yang bekerja sebagai pembantu nahkoda kapal tersebut. Pemuda tersebut mempunyai akhlak yang mulia. Ketaqwaan hatinya terpancar dari cahaya wajahnya yang teduh penuh kepasrahan kepada Alloh. Dia adalah seorang pemuda yang gemar melakukan sholat sunah dan bibirnya selalu basah dengan kalimat-kalimat dzikir kepada Alloh.
Hari itu kapal bersandar di pelabuhan wilayah kepulauan India. Para awak kapal turun ke darat. Itulah kebiasaan mereka, apabila kapal berhenti beberapa hari pada suatu tempat, mereka turun untuk sekedar berjalan-jalan dan beristirahat setelah melewati perjalanan yang panjang dan melelahkan. Mereka berkeliling ke pasar-pasar kota tersebut untuk membeli soevenir ataupun barang-barang kerajinan daerah setempat sebagai oleh-oleh untuk anak-anak dan keluarga mereka. Selain itu ada juga beberapa orang diantara mereka yang sengaja mencari tempat-tempat hiburan, perjudian maupun tempat-tempat maksiat yang lainnya.
Sementara itu somad tidak pernah mau turun dari kapal. hari-hari selama kapal berlabuh ia habiskan untuk memperbaiki apa yang perlu diperbaiki. kemudian ia sibukkan dengan berdzikir, membaca AlQur'an, sholat sunah hingga kadang air mata menetes dari pelupuk matanya membasahi jenggotnya.
Pada suatu hari ketika Somad sedang sibuk dengan pekerjaannya, Joni salah seorang temannya yang sama-sama bekerja di kapal tersebut menghampiri, "Hai Mad....Aku perhatikan selama ini kamu selalu menyendiri dan tidak pernah meninggalkan kapal ini. Mengapa kamu sesekali tidak mau turun dari kapal ?" Aku tahu, mungkin kamu tidak ingin membuang-buang waktumu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Padahal Mad, dengan kamu melihat bagaimana corak ragam kehidupan manusia di dunia ini, kamu akan semakin dapat merasakan betapa besar kekuasan Alloh atas manusia di dunia ini. Banyak sekali manfaat yang dapat kamu peroleh. Tentu saja aku tidak akan menyarankanmu untuk pergi ketempat-tempat maksiat. Wahai Somad sahabatku, ayolah....kita turun, sekali ini saja....jika setelah jalan-jalan nanti ternyata kamu tidak terkesan, besok aku tidak akan mengajakmu lagi.
Akhirnya kedua pemuda itu turun dari kapal. Mereka menelusuri jalan-jalan dan pusat keramaian di kota itu. Dari mulut Somad seringkali terucap "Subhanalloh!" manakala iaa melihat suatu pemandangan yang menkjubkan. Hingga sampailah mereka pada sebuah gang sempit yang di ujung gang itu ada sebuah rumah kecil. "Somad aku mau ketemu dengan temanku di rumah itu. Kamu tunggu disini sebentar yah...jaangan sekali-kali kamu mendekati rumah tiu, apalagi masuk kedalamnya....."Baiklah Jon ....aku duduk disini saja. Sesaat setelah itu tiba-tiba dari dalam rumah itu terdengar suara orang laki-laki dan perempuan tertawa cekikikan sesekali terdengar suara rintihan danjeritan-jeritan kecil. Ia ingin melihat dan mengetahui lebih jauh apa yang sedang dilakukan oleh temannya. Lalu ia mengintip dari celah pintu rumah dan memperhatikan apa yang terjadi di dalam rumah dengan seksama. "Masya Alloh...!' teriak Somad. Ia menyaksikan suatu pemandangan yang belum pernah ia lihat selama ini. Dadanya berdegup kencang, darahnya berdesir dan keringat dingin membasahi tubuhnya.
Malam itu somad tidak dapat memejamkan matanya sampai pagi. Ia gelisah memikirkan apa yang ia saksikan malam itu. Konsentrasinya mulai terganggu. Berdzikir dan membaca AlQur'an menjadi suatu pekerjaan yang berat baginya. Pemandangan yang membangkitkan birahi pada malam itu betul-betul selalu terbayang di matanya. Setiap malam ia tidak bisa tidur. "Aku tahu itu perbuatan dosa ...Tetapi kalau aku hanya menonton tanpa turut melakukan, pasti dosaku tak sebesar itu.." pikir Somad. Hingga akhirnya Somad nekad turun dari kapal menuju tempat kemarin ia menyaksikan kejadian itu. Pada awalnya ia hanya berniat melihat-lihat saja, tetapi syetan telah berhasil memasuki peredaran darahnya. Malam itu juga Somad melakukan perbuatan yang dikutuk oleh Alloh. Bahkan hampir setiap malam dihabiskan untuk bersenang-senang dengan para wanita penghibur. Sampai beberapa temannya yang sama-sama bekerja dikapal itu bertanya-tanya.
"Mu'adzin kita kemana ya?"
"Iya nih....sudah beberapa malam hari Somad tidak kelihatan di musholla"
"Aku juga tidak pernah lagi mendengar ia membaca Al Qur'an atau berceramah..."
Somad si pemuda kampung yang polos dan taat beribadah itu kini telah terjerumus ke dalam lembah dosa. Perbuatan keji dan nista telah menjadi bagian hidupnya. Kini ia harus membayar sangat mahal atas perbuatannya itu, hilang wibawanya di dunia, kefakiran selalu membayangi hidupnya dan jatah umurnya di dunia dikurangi oleh Alloh. Selain itu jelek seluruh hisaban amalanya, Alloh memurkainya dan tubuhnya akan dibakar api neraka selama-lamanya tiada batas akhirnya. Somad telah lengah. Bermula dengan meremehkan dosa yang ia anggap kecil dan mudah diampuni. Namun ia tidak sadar bahwa ternyata dosa-dosa kecil itu terus merasuk ke dalam denyaut nadinya bagaikan virus-virus ganas yang menggerogoti keimannannya hingga akhirnya berakibat fatal bagi dirinya. Ingat sabda Rosullulloh Shollallohu Alaihi Wasalam : "Takutlah kalian akan dosa-dosa kecil, sebab dosa kecil itu akan menumpuk pada seseorang (yang melakukannya) hingga merusaknya". HR. Ahmad
Waspadalah terhadappornografi yang juga tidak kalah dahsyatnya di dalam menghancurkan keimanan manusia. Ingat firman Alloh : "Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya....QS.AnNur 30.
1 komentar:
subhanallah gara2 sedikit ia masuk ke neraka jahannam intinya yang saya dapat seorang muslim boleh gaul tapi syar'i
betullllllllllllllllllll
Posting Komentar