Nograhany Widhi K - detikNews
Jakarta – Pemerintah menetapkan delapan langkah antisipasi menghadapi flu babi yang mematikan. Langkah antisipasi yang pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Depkes RI tersebut bertujuan demi mencegah menyusupnya virus H1N1 ke Indonesia.
Langkah antisipasi ini diumumkan oleh Menkes Siti Fadilah Supari dalam sesi keterangan pers di Kantor Depkes RI, Jakarta, Selasa (28/4/2009). Pelaksanaan langkah antisipasi ini melibatkan pula jajaran Departemen Perhubungan RI dan Departemen Perdagangan RI.
Delapan langkah itu adalah:
1. Mengoperasikan alat pendeteksi suhu tubuh di 10 bandara internasional. Deteksi ditujukan pada penumpang yang baru datang dari perjalanan luar negeri, khususnya Singapura, Amerika Utara, Meksiko dan Selandia Baru.
2. Kepada warga yang hendak bepergian ke luar negeri, diberikan panduan prosedur menghindari dari kemungkinan tertular flu babi.
3. Melakukan pemantauan penyakit influenza di 100 titik dan 15 RS se-Indonesia.
4. Revitalisasi 100 RS rujukan flu burung dan pelatihan ulang kepada tenaga medis yang ada.
5. Penelitian virus H1N1 di semua laboratorium yang sebelumnya didesain untuk meneliti virus H1N5 (flu burung).
6. Simulasi penanggulangan endemik influenza secara luas. Sejauh ini simulasi sudah digelar di Bali dan Makassar.
7. Pengadaan obat tamiflu yang dilaporkan mampu menanggulangi virus H1N1. Tamiflu adalah obat yang dibuat untuk penanggulangan flu burung.
8. Penyebaran informasi secara masif pada masyarakat mengenai tata cara mengenali dan menghindari flu babi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar