Sabtu, 25 Juli 2009

Memilih Rumah Sakit Yang Baik

Pertumbuhan rumah sakit di Indonesia saat ini bisa dikatakan berkembang pesat. Setelah banyak orang mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang terlalu bertele-tele, kini muncul berbagai rumah sakit swasta dengan misi mengedepankan pelayanan. Berbagai upaya pun mereka tempuh. Mulai dari menggunakan alat-alat yang supercanggih hingga menggunakan istilah-istilah asing dalam penamaan rumah sakit tersebut. Untuk urusan harga, sudah pasti rumah sakit yang demikian selevel lebih mahal dari rumah sakit umum. Semuanya dilakukan semata-mata untuk menarik antusias pasien. Dengan begitu, diharapkan pendapatan rumah sakit meningkat.



Tapi, apakah semua itu menjamin kualitas pengobatan atas penyakit yang Anda derita. Ataukah Anda hanya akan mendapatkan fasilitas yang lebih mahal? Jangan sampai Anda “sudah jatuh tertimpa tangga pula”. Oleh karena itu, tak ada salahnya jika mulai saat ini Anda bersikap kritis dalam memilih rumah sakit yang akan menentukan keselamatan jiwa Anda ataupun anggota keluarga Anda. Bagaimana caranya? Berikut beberapa tip yang bisa Anda jadikan acuan saat akan menggunakan jasa layanan rumah sakit.
Mencari Info Agar Anda tidak salah pilih rumah sakit, hal pertama sudah pasti harus Anda lakukan adalah mencari informasi mengenai rumah sakit yang akan Anda tuju. Informasi bisa Anda peroleh dari mana saja. Seperti dari informasi tetangga, browsing di internet, dengan menanyakan pada orang yang pernah menggunakan jasa rumah sakit tersebut, atau dengan bertanya langsung kepada beberapa pasiennya. Kemudian, setelah mendapatkan nara sumber, apa sajakah yang harus Anda tanyakan? Ya! Anda harus mencari tahu seputar proses pelayanan pertama saat pasien mendatangi rumah sakit tersebut. Di sini bisa terlihat apakah pasien langsung diberikan layanan (yang ini direkomendasikan) atau hanya “memarkir” pasiennya untuk beberapa waktu ke depan (yang ini tidak direkomendasikan). Cari tahu juga apakah susternya cuek sementara pasien merengek-rengek seperti yang diceritakan Iwan Fals dalam lagunya (yang ini sangat tidak direkomendasikan).
Lima Besar
Layanan Walaupun bukan syarat yang mutlak, setidaknya hal ini bisa menggambarkan kemampuan tempat tersebut untuk memberikan pelayanan di bidang kesehatan. Kalau untuk jenis layanan yang dasar saja sudah tidak tersedia, apakah Anda akan yakin dengan mutu rumah sakit tersebut? Rumah sakit yang baik setidaknya telah memiliki jenis layanan minimal “lima besar”. Di antaranya layanan penyakit dalam, layanan anak, bedah, kebidanan, saraf, mata, THT, kulit dan gigi. Bila diperlukan, perhatikan juga apakah ada pelayanan-pelayanan subspesialistik. Misalnya, di bidang penyakit dalam ada subspesialisasi jantung, ginjal-hipertensi, paru dan sebagainya. Kemudian di bidang bedah misalnya ada bedah urologi, tulang, dan sebagainya. Begitu juga di bidang-bidang yang lainnya.

Memiliki Akreditas
Bukan hanya sekolah atau kampus saja yang harus terakreditasi. Dalam rangka meningkatkan pelayanan rumah sakit kepada pasiennya, Departemen Kesehatan telah membentuk Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Adapun hal-hal yang disurvei meliputi 16 layanan. Antara lain: 1)Administrasi & Manajemen, 2)Media, 3)Gawat darurat, 4)Rekam Media, 5)Keperawatan, 6)Radiologi, 7)Laboratorium, 8)Kamar operasi, 9)Farmasi, 10)K3, 11)Pengendalian infeksi, 12)Perinatal Risiko, 13)Rehabilitasi medis, 14)Gizi, 15)Intensif, 16)Darah. Dalam melakukan survei, KARS akan menurunkan 1 Tim Surveyor Administrasi, 1 atau 2 Surveyor Medis, dan 1 Surveyor Keperawatan. So, Anda tidak usah ragu lagi kalau rumah sakit tersebut sudah menempelkan sertifikat akreditasi pada salah satu dinding rumah sakit. Sertifikasi ini hanya berlaku untuk 3 tahun saja. Jadi, cermati pula apakah masih berlaku sertifikasi tersebut atau tidak? Jangan Anda malah bengong karena melihat frame-nya yang bagus.

Komunikasi Paramedis dan Pasien
Sudah menjadi hak Anda sebagai pasien jika menginginkan informasi selengkap-lengkapnya mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada Anda. Oleh karena itu, saat Anda mencari informasi mengenai rumah sakit tersebut, jangan lupa untuk menanyakan juga apakah komunikasi antara dokter, suster, dan perawatnya cukup baik? Jangan sampai Anda menyesal setelah dirawat ternyata dokter atau perawatnya hanya memberikan jawaban “ya dan tidak” saja setiap kali Anda tanya.
Prestasi
Ibarat seorang tentara, ia harus berperang untuk mendapatkan pengalaman serta mengetahui seluk-beluk peperangan. Sama juga dengan rumah sakit. Selama berdiri apakah yang menjadi prestasi membanggakan dari rumah sakit tersebut? Jika tidak ada, maka akan sama halnya dengan peralatan lengkap namun tidak pernah berperang. Rumah sakit pun demikian, meski alat-alatnya super mutakhir kalau tidak pernah memiliki pengalaman atau jarang sekali menangani kasus penyakit sudah pasti Anda juga tidak mau kan untuk dijadikan bahan percobaan?
Pusat Informasi
Ini adalah bagian yang tak boleh terlupakan dari sebuah rumah sakit. Karena tak semua orang sangat memahami perihal dunia kesehatan maupun hal lainnya yang masih terkait. Peranan pusat informasi sangat membantu orang yang membutuhkan informasi baik yang menyangkut pelayanan medis maupun nonmedis.
Lingkunngan Mendukung
Rumah sakit adalah tempat yang paling nyaman bagi pasien untuk beristirahat dan terbebas dari gangguan yang berasal dari lingkungan sekitar. Oleh karenanya rumah sakit yang baik, akan memperhatikan aspek lingkungan sebagai salah satu aspek yang masuk dalam management control. Artinya rumah sakit yang baik akan memperhatikan lingkungan dan membuatnya menjadi senyaman mungkin mulai dari segi kebersihan, ketenangan, kenyamanan, dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar